Ah, Desember

Ah, Desember

Menjejak di bulan Desember yang penuh tanya. Selain becek, ucapan kerap menjadi hal bodoh lantas disumpahi diksi-diksi yang terlampau jorok. Semua menjelma nabi, menggampangkan kesesatan pada jejak kakinya yang entah benar.

Manusia serakah kebenaran. Miskin kedamaian. Sungguh, Desember adalah pasar menjajakan omong kosong di balik topeng kebenaran.

Ah, ingin sekali kubakar almanak di dinding rumah. Bisakah Januari datang lebih awal? Tidak. Tidak juga soal perang pemahaman. Kau pun tahu, hujan Desember selalu menyebalkan, bukan? Disitu kenang menjamur, rindu tak pernah terselesaikan. 

Ah, Desember. 

Komentar

Postingan Populer