Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

AKU HANYA INGIN MENULIS

Aku menyaksikan malam yang jatuh ke dalam gelasmu.  Ia meninggalkan bintang dan beberapa kenangan  dalam lipatan waktu.  Selalu, dalam tubuhmu, gelap menjadi rahasia paling sepi. Rindu adalah partikel yang tak mampu kaulihat. Ia mampu  menelan segala rintik di sepasang matamu.  Kau seringkali luruh  bersama kesedihan sembari menikmati musik di ruang tamu. Aku menulis beberapa puisi untuk menghangatkan  keheningan dalam kepalamu.  Barangkali satu diantaranya bisa kau jadikan kekasih  yang diam-diam kausembunyikan dalam selimutmu. Terkadang, aku juga lelah memikirkan ini itu  dalam beberapa puisiku.  Aku terpeleset di beberapa bagian sebab air matamu ada di sana.  Menggenangi dan menggenapi bagian yang kubiarkan kosong. Tidak. Ini bukan puisi cinta.  Aku menulisnya diantara jeda kebahagiaan dan kesedihan. Apa pun 

Postingan Terbaru

Di Depan Mataku Berdiri Pagar

AKU INGIN TIDUR DI BULAN MARET

Beberapa Puisi untuk Siapa pun yang Sedang Berulang Tahun

Kapan Aku Bisa Menghalalkanmu?

TENTANG RINDU

Jangan Pernah Menjauhi Mereka

NOSTALGIA

Aku Ingin dan Magisnya

Pagi di Sini Selalu Lebih Indah

Berlayar (Sebuah Catatan Akhir Tahun)