Malam
Rerintik menyentuh gelap
Angin laut membisikkan petaka
Puncak-puncak akasia menari risau
Bulan telah dikebiri
Gemintang padam dilahap pekat
Lalu siapa yang akan menyeka air mata malam?
Lantas siapa yang akan menghapus nokta?
Haruskah resah menghunjam nusantara
Menikam mimpi si dekil di pelosok negeri
Wahai para rahwana
Wahai para bedebah
Berhenti tertawa di singgasana nafsumu
Titisan pejuang semakin larut dalam malam
Darah telah dibalas khianat
Ibu pertiwi tinggal menunggu
Sangkakala ditiupkan
Komentar
Posting Komentar