Yaumul Milad 14 Juni
Yaumul Milad 14 Juni
14 Juni 2015.
Pagi beratapkan langit cerah. Awan-awan tipis terlihat tidak bergerak. Embun pun mengucapkan selamat tinggal kepada dedaunan hijau —berjanji kembali esok pagi. Sebuah pagi yang sempurna. Pagi penuh warna.
Pagi yang indah tepat pada tanggal 14 Juni. 14 Juni yang justeru diam-diam menghembuskan angin sedih. Tepat hari ini usianya bertambah satu tahun —seseorang yang pernah, bahkan sampai sekarang masih terindah.
Tak ada perayaan dan kejutan seperti setahun yang lalu untuknya. Tak ada. Bahkan tak ada ucapan spesial untuknya. Hanya doa yang diam-diam kusampaikan kepada Sang Pengabul Doa untuknya. Semua doa terbaik kukirimkan ke atas-atas petala-petala langit. Semoga menyentuh Arsy-Nya dan diijabah oleh-Nya.
Semua kisah telah lebur beberapa waktu yang lalu. Meninggalkan kepedihan yang tak perlu kugambarkan rasanya. Semua sesal tak mampu lagi mengembalikannya. Tertatih kuhadapi semuanya sendiri. Berpura-pura untuk selalu kuat dalam siksaan kenangan-kenangan yang terus berputar dalam ingatan. Menyayat.
Ah, tak perlu lagi kujelaskan segala rupa rasa yang tertinggal di hati. Tak perlu. Hanya pada Tuhan kusimpan kisah dan rahasia ini. Tulisan ini harus kuakhiri —kutulis karena aku yakin ia tak akan membacanya. Dan semoga tidak akan pernah.
Akhirnya, di pagi yang indah dengan segala hormatku padanya, lewat pancaran sinar mentari kusampaikan ucapan terindah untuknya; Yaumul Milad. Barakallahu fii umrik. Semoga diberi umur yang berkah, diberi segala anugerah yang mulia dari-Nya. Dijadikan sebagai wanita mulia layaknya Fatimah. Dan kelak menjadi istri dan ibu yang penuh cinta untuk suami dan anaknya.
Amin, Allahumma Amiiin.
Komentar
Posting Komentar