Melupakan?

Melupakan?

Bagaimana bisa aku melupakan? Setiap detik kebersamaan adalah kenangan-kenangan indah yang menggunung. Kerinduan yang semakin mendalam terus menyiksaku tanpa ampun. Merantai kakiku hingga aku tak mampu berlari. Bagaimana aku bisa melupakan? Sementara kata-kata indah yang dulu adalah janji yang harus aku tunaikan. Dan saat ini diam adalah pilihan terbaik untukku setelah hatimu beku padaku. Mungkin kesalahan-kesalahanku padamu seperti jarum-jarum kecil yang perlahan membunuh perasaanmu. Jika memang kau jenuh dengan semua sifatku, setidaknya tengoklah sesekali bahagianya saat-saat kita bersama dulu. Apakah pantas kau menutup pintu hatimu dan membunuh setiap keindahan itu. Aku hanya meminta satu kesempatan. Kesempatan setelah kusadari dimana titik-titik yang melukai perasaanmu. Apakah janji-janjiku untuk berubah tidak mampu lagi meluluhkan kerasnya jiwamu. Sayang sekali, tulisan ini tidak mungkin lagi kukirimkan kepadamu. Biarlah angin yang menjadi saksinya dan biarkan cahaya yang mengintip kata demi kata yang kurangkai ini. Dan biarkanlah waktu yang akan meluruhkan semuanya.

Komentar

Postingan Populer